ALGIVON.ID — Ada pemandangan tak biasa yang terjadi di gelaran Pasanggiri Sendra Penca antar pelajar dan paguron tingkat daerah Jawa Barat 2025 di Kampus ISBI Bandung, Sabtu malam (12/10/2025). Seorang pesilat asal Belanda, Gino Hoogervorst, tampil spontan memperagakan jurus pencak silat aliran Sera Jatihandap di bawah bimbingan sang guru besar sekaligus komedian ternama, Ki Daus atau Dadang Usman (68).
Momen tak terduga itu terjadi ketika Ki Daus secara spontan memanggil muridnya untuk naik ke atas panggung.
“Kami perkenalkan salah satu murid saya, Bung Gino Hoogervorst,” ujar Ki Daus yang langsung disambut tepuk tangan meriah ratusan penonton di Gedung ISBI Bandung, Jalan Buah Batu No. 212, Cijagra, Kota Bandung.
Aksi Gino yang tampil penuh semangat dan atraktif berlangsung di sela-sela penjurian ajang bertema “Pencak Silat Go To Olympiade”. Meski tak direncanakan, penampilannya justru menjadi salah satu sorotan malam itu.

Peluncuran Program Studi Puncak Silat ISBI Bandung
Menurut panitia, pasanggiri tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pencak Silat Nasional sekaligus peluncuran Program Studi (Prodi) Pencak Silat tahun ajaran 2026/2027 di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Ki Daus sendiri mengungkapkan bahwa dirinya akan menjadi salah satu dosen luar biasa di prodi baru itu.
“Kalau umur saya panjang, insyaallah saya akan jadi dosen luar biasa untuk aliran Sera Jatihandap,” ujarnya.
“Makanya saya tampilkan Gino malam ini, supaya tumbuh kepercayaan dirinya.”
Usai tampil, Gino mengaku sempat tegang sebelum naik panggung.
“I was a little stressed before going on stage. But Ki Daus always gave me confidence that I could do it, and I did. Even though I was sweating and had a little fright,” katanya sambil tersenyum.
“Tadi sempat stres sebelum naik panggung. Tapi Ki Daus selalu memberi kepercayaan bahwa saya bisa. Ternyata benar, saya bisa, meski sempat keringatan dan sedikit demam panggung,” tambahnya.
Tak hanya itu, Gino juga mengaku gembira karena bisa bertemu langsung dengan perwakilan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat, Roedy Wiranatakusumah.
“Selama ini kami baru berkenalan secara virtual. Ternyata di pasanggiri ini bisa bertemu langsung, jadi banyak hikmah yang saya dapat,” ujarnya.
Makna Sendra Penca Menurut Mas Nanu
Penggagas kegiatan, Mas Nanu Munajar Dahlan atau Nanu Muda, menyebut ajang ini sebagai momentum penting untuk meneguhkan eksistensi Pencak Silat sebagai warisan budaya takbenda sekaligus bentuk seni pertunjukan yang hidup dan berkembang di Jawa Barat.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi ruang berbagi jurus, gaya, dan tradisi ibing penca dari berbagai kota serta kabupaten di Jawa Barat.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah melestarikan dan mengembangkan kreativitas, sekaligus memberikan ruang gerak bagi para pelaku seni pencak silat—baik dari kalangan pelajar, perguruan, maupun komunitas—sebagai wujud ekspresi budaya dan sarana pembentukan karakter bangsa,” pungkasnya.
(HS/RD)
BACA JUGA: Aksi Budaya Desak Cabut Subsidi DPRD Jabar, Tunjangan Rumah 62 juta perbulan

