Oleh: Rita Rostika
Peneliti dan Praktisi Budidaya Ikan
|
|

ALGIVON.ID — Ikan gabus (snakehead fish) dikenal sebagai spesies invasive merupakan ikan dari famili dari Cannidae. Famili Channidae terdiri dari dua genera yaitu Channa yang terdiri dari 34 spesies dan tersebar di Asia, dan Parachanna terdiri dari 3 spesies yang tersebar di benua Afrika (Froese dan Pauly, 2016).
Gabus (gambar 1) telah banyak dieksploitasi kaena memiliki potensi eksploitasi sebagai farmasetika (Michelle et al, 2014). Ikan gabus kaya akan albumin, asam lemak, asam amino dan mineral (Mustofa et al, 2014). Kandungan kolagen dan gelatin pada gabus terdapat pada kulit dan tulang menyebabkan ikan ini banyak dieksploitas di Indonesia.

Gambar 1. Gabus Dewasa
Ikan gabus mengandung 16 asam amino, termasuk tujuh asam amino esensial yang diperlukan untuk sintesis albumin dan berbagai fungsi fisiologis lainnya (Zeng, 2024).
Ikan gabus memiliki 7 asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Asam amino ini adalah Treonin, Valin, Metionin, Isoleusin, Leusin, Fenilalanin, Lisin.
L-Treonin adalah prekursor asam amino glisin dan serin. Ia bertindak sebagai lipotropik dalam mengendalikan penumpukan lemak di hati.
Atasi Gangguan Percernaaan dan Gangguan Usus
Dapat membantu melawan penyakit mental dan mungkin sangat bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan dan gangguan fungsi usus. Treonin juga mencegah penumpukan lemak di hati.
Valin merupakan asam amino esensial yang penting untuk biosintesis protein dalam tubuh. Kandungan tersebut berperan dalam menjaga kekuatan mental dan membantu koordinasi otot tubuh. Kadar urine dan serum dari asam amino ini merupakan asam amino alifatik serta esensial yang ditemukan pada manusia.
Methionine adalah asam amino yang digunakan untuk mengobati gangguan hati, infeksi virus, dan keracunan paracetamol. Manfaat methionine juga dapat melindungi jaringan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, hingga menutrisi rambut, kulit, dan kuku.
Isoleusin adalah asam amino esensial yang penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pemeliharaan otot, regulasi gula darah, dan fungsi kekebalan tubuh. Isoleusin juga terlibat dalam produksi hemoglobin dan dapat membantu meningkatkan energi serta daya tahan tubuh.
Leusin adalah asam amino esensial yang berperan penting dalam sintesis protein, perbaikan otot, dan pengaturan kadar gula darah. Selain itu, leusin juga terlibat dalam penyembuhan luka, produksi hormon pertumbuhan, dan fungsi kekebalan tubuh.
Fenilalanin adalah asam amino esensial yang penting untuk kesehatan manusia. Ini berperan dalam pembentukan protein, neurotransmitter seperti dopamin dan norepinefrin, serta hormon tiroid. Fenilalanin juga terlibat dalam menjaga berat badan ideal, memperbaiki suasana hati, dan mengatasi kecanduan alkohol.
Lisin berperan penting, dan tanpanya, penyembuhan luka akan terhambat. Menurunkan Tekanan Darah: Sebuah penelitian yang melibatkan 50 orang dewasa dengan kekurangan lisin dan hipertensi (tekanan darah tinggi) menemukan bahwa suplementasi lisin secara signifikan mengurangi tekanan darah.
Kandungan total protein ikan gabus dilaporkan mencapai sekitar 25,2 gram per 100 g ikan, dengan albumin berkisar antara 63 hingga 107 mg/g (Laoli et al., 2023). Albumin pada ikan gabus tidak hanya berfungsi sebagai nutrisi, tetapi juga berperan penting dalam bidang biomedis.
Konsumsi ikan gabus secara klinis terbukti meningkatkan kadar albumin pada serum darah pasien, yang sangat bermanfaat dalam pemulihan pasca-operasi dan kondisi luka kronis (Nugroho et al., 2021).
Studi menunjukkan bahwa konsumsi ikan gabus dapat meningkatkan kadar albumin dan hemoglobin pada ibu menyusui, serta membantu menjaga status kesehatan dan gizi mereka (Simanjuntak, 2023). Kandungan albumin (Gambar 2) dan Zn yang tinggi juga berperan penting dalam mendukung fungsi imun pada pasien dengan gangguan imunologis (Ria et al., 2022).

Gambar 2. Struktur Kimia dari Albumin (Patra et al, 2023)
Variasi kandungan albumin pada ikan gabus (C. striata) dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa 12 keragaman genetik antar populasi ikan gabus dapat menghasilkan perbedaan signifikan dalam kandungan albumin.
Sebagai contoh, ikan gabus dari Sumatra memiliki kandungan albumin yang lebih tinggi (1,907%) dibandingkan daerah lain (1,253-1,509%) (Hidayati et al., 2023). Hal tersebut menunjukkan adanya adaptasi genetik terhadap lingkungan setempat yang memengaruhi profil biokimia. Faktor lingkungan juga berperan penting dalam variasi albumin.
Status nutrisi ikan, yang sangat dipengaruhi oleh pola makan, berdampak signifikan terhadap konsentrasi albumin. Komposisi pakan yang berbeda akan memengaruhi kadar albumin pada ikan (Ferreira & Avenant-Oldewage, 2013). Selain itu, stres lingkungan seperti perubahan suhu, salinitas, dan polusi dapat mengganggu proses metabolisme, termasuk sintesis dan degradasi albumin (Tsentalovich et al., 2022).
Kondisi habitat tempat ikan hidup juga usia dan status kesehatan. mempengaruhi kandungan albumin,
Albumin yang berasal dari ikan gabus juga telah banyak digunakan di bidang kesehatan. Kandungan albumin dalam ikan gabus (C. striata) relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan spesies ikan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa fraksi albumin merupakan bagian dari total protein (Permatasari et al., 2021; Mustafa, 2023), dan albumin ikan gabus ditemukan dalam jumlah yang cukup tinggi yaitu 4,84 ± 0,54% (Sa’ad & Muhtadi, 2022).
Beberapa spesies ikan lain yaitu ikan lele dan patin, masing masing memiliki kadar albumin (Gambar 3) 2,57 ± 0,29% dan 2,39 ± 0,29% (Sa’ad & Muhtadi, 2022). Albumin dari ikan gabus terbukti mampu membantu penyembuhan luka, regenerasi jaringan, serta pemulihan pasien dengan kondisi hipoalbuminemia (Laoli, 2023; Allison & Lobo, 2024).

Gambar 3. Kadar Albumin Berbagai Jenis Ikan Tawar
Albumin membantu fungsi imunologis dan merangsang sintesis TGF-β1 yang berperan dalam meningkatkan proliferasi fibroblas selama proses penyembuhan luka (HG et al., 2024).
Sifat antiinflamasi albumin ikan gabus, yang berkaitan dengan interaksi dengan Zn (zinc), membantu mempercepat re-epitelisasi luka dan mengurangi peradangan (Ramadhanti et al., 2021).
Pada kasus pasien sepsis yang membutuhkan perawatan intensif di ICU, pemberian ekstrak albumin ikan gabus mampu menggantikan HSA (Human Serum Albumin) hingga 20% (Panggabean et al., 2024).
Peran albumin ikan gabus adalah menstabilkan enzim endothelial nitric oxide synthase (eNOS) serta mengurangi komplikasi seperti cedera ginjal akut pada pasien sepsis.
HSA adalah protein krusial yang berfungsi dalam menjaga tekanan onkotik serta sebagai pembawa berbagai zat endogen dan eksogen, termasuk obat dan hormon dalam aliran darah (Ma et al., 2023).
Produksi HSA (Gambar 4) membutuhkan biaya yang tinggi karena berasal dari plasma darah manusia (Zhang et al., 2021). Permintaan global terhadap HSA sangat besar, dengan perkiraan nilai pasar mencapai lebih dari 1,5 miliar dolar AS dan permintaan tahunan melebihi 500 ton (Su et al., 2022). Permintaan yang tinggi ini mencerminkan kebutuhan terhadap HSA untuk beragam aplikasi klinis (Ma et al., 2023).

Gambar 4. Berbagai Sediaan Albumin
Harga HSA saat ini (Plasbumin 25 (Human Albumin) 25% USP 100 mL, yang diproduksi oleh Grifols Therapeutics LLC – United States of America) .adalah Rp. 1.800.000,00 (https://amanfarma.com/product/plasbumin-25-100ml), di mana China merupakan pasar HSA terbesar di dunia dan menyumbang lebih dari 40% dari total konsumsi HSA global (https://www.grifols.com).
Apabila diupayakan pemenuhan kebutuhan albumin dari ikan gabus tentu harganya bisa lebih murah dan terjangkau. Kandungan protein total daging ikan gabus ratarata sekitar 25,5% (Ikasari et al., 2020; Permatasari et al., 2021), dengan albumin menjadi bagian signifikan dari protein tersebut (Muslimin et al., 2024). Hasil penelitian Taurina & Andrie (2023) menyebutkan bahwa 6,22% dari total protein dalam daging ikan gabus adalah albumin.
Maka dari itu, keberadaan ikan gabus harus tetap dipertahankan, selain dari tangkapan di alam juga harus didorong budidaya di air tawar, namun tetap diperhitungkan kadar albuminnya lebih baik atau sama dengan gabus hasil tangkapan. (HS/RD/RR)
BACA JUGA: Dadan Ramdan: Lima Tahun ke Depan Energi Terbarukan Harus jadi Prioritas di Jawa Barat

