Sel. Nov 4th, 2025

Pangdam III Siliwangi Mayjen Kosasih Kunjungi Lokasi Sejarah “Pertempuran Buah Dua” Sumedang Jabar, Cikal Bakal Kodam Siliwangi

ALGIVON.IDPangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kosasih mengunjungi lokasi bersejarah bagi Kodam Siliwangi di Kecamatan Buah Dua Kabupaten Sumedang Jawab Barat pada Senin (22/9/2025).

Mayjen TNI Kosasih juga menemui para Veteran yang sudah berkumpul di Lapangan Darongdong Buahdua dalam.acara “Resonansi Budaya Kebangsaan Merah Putih”.

Pangdam III Siliwangi Mayjen Kosasih bersama Veteran dan Purnawirawan TNI Kabupaten Sumedang

Dalam acara yang sarat makna itu, Pangdam tidak hanya bertindak sebagai Inspektur Upacara, tetapi juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh elemen masyarakat Sumedang yang hadir, terutama para veteran dan tokoh masyarakat yang ia sebut sebagai “ayahanda kami, pejuang veteran”, sedangkan Dandim Sumedang Letkol ARH Kusuma Ardianto, S.IP., M.Han., bertindak sebagai Komandan Upacara.

Di hadapan ratusan pelajar SD dan SMP yang membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 80 meter, Pangdam menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga budaya bangsa di era modern.

Pembacaan Wangsit Siliwangi
Wangsit Siliwangi 

Pangdam mengingatkan kembali Wangsit Siliwangi, yang menekankan bahwa seorang pemimpin akan berwibawa dan berbahagia jika dekat dengan rakyat, sebaliknya akan mengalami hal sebaliknya jika jauh dari rakyat dan tidak amanah.

Pangdam juga memotivasi para pelajar untuk terus belajar dengan tekun. Ia bahkan menceritakan bahwa sekolah dasarnya dulu hanya berakreditasi B, namun bisa menghasilkan seorang jenderal.

Mayjen TNI Kosasih saat ditemui para pelajar

“Bayangkan, sedangkan akreditasi sekolah di Buahdua Sumedang akreditasinya A, artinya fasilitasnya sudah lebih baik dari sekolah saya,” ujar Pangdam.

“Kalau sekolah akreditasi B saja bisa menghasilkan Jenderal, maka sekolah akreditasi A seharusnya bisa menghasilkan Presiden. Mudah-mudahan ada Presiden dari Sumedang, kita doakan. Aamiin,” ujarnya.

Pangdam berharap, para pemuda Sumedang bisa mengikuti jejak banyak tokoh hebat dari daerah ini, termasuk beberapa teman seangkatannya yang berasal dari Sumedang kini menjadi Jenderal, Pangdam mendoakan agar kelak ada yang menjadi Jenderal, Bupati, Gubernur, Menteri, bahkan Presiden.

Dalam momen penuh haru, Pangdam Kosasih berbagi cerita di balik namanya, Pangdam mengungkapkan bahwa orang tuanya memberinya nama Kosasih karena terinspirasi oleh Kolonel Infanteri Raden Ahmad Kosasih, Pangdam Teritorium IV Siliwangi pada era 1960-an.

“Ternyata, tidak bisa dilihat atau dipikirkan dengan akal, saya dengan Raden Ahmad Kosasih dipertemukan di ruang Kodam, di ruangan Pangdam, dalam bentuk foto,” ungkap Pangdam.

Pangdam menjelaskan bahwa foto dirinya sebagai Pangdam ke-47 dan foto Raden Ahmad Kosasih sebagai Pangdam ke-7, berada dalam satu garis lurus di ruangannya. “Itulah doa orang tua, maka jangan sampai menyepelekan doa orang tua,” tegas Pangdam.

Abah Alam saat memberikan Kujang kepada Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kosasih

Penggagas acara, Adhitiya Alam Syah (Abah Alam), mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Pangdam III/Siliwangi atas kehadirannya.

Abah Alam terharu dan menitikkan air mata ketika melihat Pangdam dengan rendah hati menyalami satu per satu para veteran, Abah Alam berharap, kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan Kodam III/Siliwangi.

Abah Alam dalam kegiatan ini berkesempatan menyerahkan Kujang dan Piagam Kujang kepada Pangdam.

Sejarawan Hendi Jo di tempat terpisah turut menjelaskan makna historis pentingnya wilayah Buahdua.

Hendi menyebutkan bahwa Lapangan Darongdong adalah lokasi sakral di mana Letnan Kolonel Sadikin, Panglima Divisi Siliwangi ke-3, menyematkan penghargaan Bintang Gerilya kepada 10 pejuang yang berjasa dalam proses long march pasukan Divisi Siliwangi.

Menurutnya, Buahdua menjadi “markas pusat sementara” Divisi Siliwangi karena dikenal sebagai basis terkuat kaum Republik di Sumedang.

Di tempat ini, para prajurit Divisi Siliwangi dan rakyat bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan.

Hendi Jo juga mengenang Mayor R.O. Abdurachman dan 10 anak buahnya yang gugur demi melindungi keselamatan Panglima Divisi Siliwangi, menunjukkan betapa besarnya pengorbanan di tanah ini.

Kegiatan “Resonansi Budaya Kebangsaan Merah Putih” ini diinisiasi oleh Abah Alam sebagai wujud perayaan budaya dan kebangsaan, dengan mengusung dua moto utama: “Siliwangi adalah Masyarakat Jawa Barat dan Banten, – Masyarakat Jawa Barat dan Banten adalah Siliwangi” serta “TNI Bersama Rakyat, Rakyat Bersama TNI Berdaulat dan Bermartabat”.

Pangdam III Siliwangi dan FORKOPIMDA beserta Veteran, Purnawirawan, dan anak-anak Sekolah Dasar Buah Dua Kabupaten Sumedang Jawab Barat

Kedua moto ini menegaskan eratnya persatuan antara TNI dan rakyat dalam menjaga kedaulatan bangsa.

Berbagai rangkaian acara menarik, seperti parade budaya, teatrikal Pusaka Merah Putih, dan Pagelaran Simbolik Sapu Nyere Sabilulungan yang melambangkan kekuatan kolektif, semakin memperkuat semangat kebersamaan.

Dengan acara ini, diharapkan ikatan budaya dan semangat kebangsaan antara masyarakat dan Kodam III/Siliwangi semakin erat.

Turut hadir para personel Jurnalis Bela Negara (JBN) di acara, “Resonansi Budaya Kebangsaan Merah Putih”, di Lapangan Darongdong, Buahdua, Kabupaten Sumedang, kehadiran JBN didukung penuh oleh EIGER.

BACA JUGA: Kodam III Siliwangi Berkegiatan Bhakti Kesehatan HUT 80 TNI

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *